Kamis, 24 Juni 2010

Saya Mengerti, tapi tolong dimengerti pula keterbatasan saya...(hiks)

Sebelum rekan-rekan membaca tulisan ini, mohon dicek dan dicermati berita sebelumnya, mudah-mudahan ini dapat dijadikan panduan, agar rekan-rekan dapat mengerti keterbatasan saya...(hiks) duh...saya kena batunya....

Sebelumnya, saya harus akui dengan jujur, bahwa memang. pada masa lalu, saya sempat meminta beberapa orang untuk saya tunjuk menjadi wakil menteri, dan itu memang saya butuhkan...dan, salah satu yang saya butuhkan saat itu adalah...Dr.Anggito Abimanyu....

Sayangnya, seiring berjalannya waktu...berbagai kebutuhan menekan saya, mulai dari menyelamatkan muka saya dari ....indikasi (mungkin) perbuatan yang memalukan semisal di Century, hingga  menyelamatkan kursi saya....

Akhirnya, saya  terpaksa membatalkan beliau menjadi wakil menteri, aneh memang, saya sendiri tidak percaya, bahwa sekalipun saya dipilih oleh 61% rakyat Indonesia, ternyata saya tidak memiliki wewenang yang melebihi wewenang para pemilik modal.... 

Saya akui, saya bangga terhadap beliau, yang mundur, mengutamakan harga diri, dibandingkan jabatan, sesuatu yang belum dapat saya  penuhi, hingga saat ini...saya mungkin salah, tapi keterbatasan-keterbatasan yang saya miliki...tidak mungkin seluruhnya saya ungkapkan kepada masyarakat Indonesia.....SBY terdiam, pasrah menunggu komentar atau boleh jadi sumpah serapah saya....

GOL! GOL!....saya terbangun...dan melihat, ternyata Jerman berhasil lolos ke babak 16 besar, mengalahkan Ghana, tipis, tapi lumayanlah...minimal jagoan saya tetap bermain di Afrika Selatan... dan mimpi saya tidak berhasil saya lanjutkan, minimal saya terbebas dari....ucapan sumpah serapah, yang mungkin saya lontarkan kepada SBY, apabila mimpi saya dapat berlanjut....

Kamis, 17 Juni 2010

Siapa Beruntung...Peterporn atau Saya?

Siapa Beruntung?

Siapa beruntung...ini adalah rekaan mimpi yang terjadi (lho kok mimpi direka...apa sih di Indonesia yang tidak bisa direkayasa tho?)

Banyak pihak yang terkejut, khawatir, trenyuh, tapi tidak sedikit pula yang bergembira, ketika...beberapa hari belakangan ini, terkait pemberitaan kelas dunia...dari Indonesia...

aRiEl PeTerPorN, lUna MayAt dan CuTtariK..membuka mata dunia bahwa, Indonesia,...kini tidak lagi dikenal hanya sebagai penghasil KORUPTOR kelas WAHID, tapi juga BINTANG FILM PORNO...keren....

Mari ...dibayangkan...seandainya...tidak ada ARIEL PETERPORN...betapa bingung dan gundah gulana hati saya...:
1. Ariel Peterporn, Luna Mayat, CutTarik, adalah para pahlawan bagi saya, karena, saya sedang bingung mikirin, gimana nih masalah dana aspirasi, sejujunya, partai saya dan saya juga butuh..duh...kalo sekarang...kan mendingan tuh...dah gitu saya bisa umroh..mudah2an dapat petunjuk gimana ngelegalin dana aspirasi ..hiks

2. Anda dapat bayangkan, yang mengusulkan itu GOLKAR...tidak pahamkah Anda,bahwa pada masa lampau, saya sempat menjadi ajudan dari orang paling TERTINGGI di partai tersebut? tentu saya banyak berhutang budi...terlebih hutang jasa...kalau hutang duit secara terang-terangan sih...kayaknya...(ini kayaknya lho..) gak ada..

3. Lalu, dengan kasus tersebut, minimal saya dapat memproklamirkan bahwa ...INdonesia tidak hanya sekedar memiliki keindahan alam tapi juga keindahan tubuh manusianya,...sesuatu yang mungkin secara malu-malu diakui oleh bangsa lain...berhubung saya adalah pemimpin bangsat, saya tidak ragu...he..he..he..

4. Ingat pula, kini Piala Dunia, kalo tak ada ArielUNaTarik...boleh jadi masyarakat kembali menghujat PSSI, yang notabene, sulit untuk saya atur, karena hutang budi masa prasejarah...nah...gimana coba...duh... 

5. Belum lagi kasus Century...duh..belum lagi kasus Miranda Gultom yang membawa Nunun Nurbaiti, terus pencatutan nama saya oleh Anggodo, si cantik Arthalyta Suryani...duh...Gusti...makasih..makasih....Saya beruntung...Ada  waktu tuk berfikir, diberi kesempatan umrah, mudah-mudahan pulang,...saya bisa mengambil keputusan, yang bisa menyelamatkan pundi-pundi keuangan saya, melanggengkan rezim ke anak kandung saya, dan tentu...menguasai Indonesia...Saya yakin, saya bagian dari sedikit orang yang selalu ingin bangsa INdonesia berada dalam kebodohan, kemiskinan, sebab, kata senior saya (sayangnya dia sudah meninggal, dan tidak menyadari kalau saya sempat jadi penerus dirinya) kalau kita biarkan Indonesia, bangsanya, rakyatnya bodoh, kita, yang sedikit, penguasa dan pengusaha, bisa bahu membahu menciptakan kekayaan berlimpah untuk kita, ia menyatakan bahwa, sekalipun HARTA tidak dibawa mati, selagi kita HIDUP harta adalah Hal UTAMA...

Plak!, saya tanpa sadar menampar diri saya, bukan karena sadar, tapi karena ada nyamuk  yang coba hinggap di muka, dan reflek, sekalipun tertidur, saya menampar muka saya...dan hasilnya...mimpi pun terhenti....

(mimpi ini ditulis oleh orang yang sama sekali tidak mirip pemimpin Indonesia saat ini, tapi yang jelas ia bukan lah boneka...dan mimpi ini ditulis guna mengingatkan sebagian kecil yang tersadar, bahwa Rekayasa adalah hal lumrah dalam POLITIK di NEGARA miskin...seperti INdonesia...)