Blog ini adalah sarana untuk menertawakan penulis blog, menertawakan tokoh-tokoh yang dituliskan oleh penulis blog, dan menertawakan diri kita semua. O ya, tertawa itu datang setelah kita berfikir, kalau tidak berarti kita bisa disebut gila...tapi blog ini bisa untuk semua, yang tertawa dengan sehat, maupun yang tertawa karena gila... Dan semoga kita semakin percaya bahwa Dia... Sang Pencipta... Adalah Sang Maha Tertawa...Amien
Minggu, 28 September 2008
BERITA GEMBIRA, UNTUK PRAKTISI HUKUM DAN PROFESI HAKIM
Rabu, 17 September 2008
TRAGEDI PEMBAGIAN ZAKAT DI PASURUAN ; SBY TIDAK BERSIMPATI?
Sebelumnya, izinkan kami bersimpati, kepada seluruh keluarga korban, baik yang tewas maupun luka-luka pada pembagian zakat di kediaman H. Syaikhon, Pasuruan..
Suka atau tidak suka, ini merupakan bagian yang harus kita terima, sebagai bangsa, kita harus mengakui, kemiskinan adalah bagian yang melekat bagi bangsa kita...Entah SBY mau mengakui atau tidak, itu urusan dia
Kejadian itu, 15 September 2008, menurut perkiraan saya, berlangsung siang hingga sore (mulai jatuhnya korban)..Menariknya, di tengah kemudahan arus informasi, SBY, pada saat buka puasa, belum menanggapi hal tersebut (itu yang saya baca dari beberapa koran...) Sepertinya SBY tidak gaptek, tapi mungkin dibuat gaptek oleh orang-orang sekelilingnya...
Berikut Cuplikan Reportase Kegiatan Buka Bersama SBY dari beberapa media massa cetak . Pemilihan cetak, semata-mata rentang waktu cetak ke kegiatan SBY cukup jauh, apalagi dengan saat tragedi terjadi. Apabila naik cetak koran jam 01.00, tanggal 16, maka, rentang waktu dengan awal jatuhnya korban, antara 10 - 12 jam minimal, dan jarak antara awal jatuh korban dengan buka puasa SBY, minimal (anggap kejadian jam 12.00 siang) 5 jam... Seluruh media cetak yang dicuplik, bertanggal 16 September 2008. Mengapa membahas Buka Puasa ini menarik, karena hal itu dilakukan oleh SBY bersama atau minimal melibatkan para pimpinan redaksi media massa... (untuk yang ini, Anda boleh tersenyum kecut, atau pusing, yang penting jangan bunuh diri, kalau pun ingin bunuh diri, biarlah SBY yang melakukannya...Amin)
1. Jurnal Nasional Halaman 1; "Presiden Ajak Masyarakat Berfikir Positif", Anda dapat melihat, dalam keseluruhan berita, tidak ada ucapan yang dikutip wartawan (Jurnal Nasional) dan mengarah bahwa Ia mengetahui tragedi Zakat di Pasuruan. Kalau tidak salah (mohon dikoreksi bila saya salah) Koran ini milik Demokrat.(?)
2. Media Indonesia, Halaman 2; "Presiden Gelar Silaturahim Ramadhan". Berita selayang pandang ini, tidak menceritakan apa-apa, kecuali kebenaran terjadi kegiatan Buka Puasa Bersama Presiden di Istana Negara.
3. Koran Jakarta, Halaman 2. "Buka Puasa" caption foto, berisikan foto SBY sedang menyampaikan sambutan, isinya sama, Ia mengajak kita berfikir positif, optimistis, dan berlomba melakukan kebaikan...
Sama sekali tidak ada berita sedikit pun tentang pengetahuan Presiden atas tragedi Pasuruan...
4. Kompas, Halaman 15 ; "Jangan Saling Salahkan, Presiden Ajak Rakyat Berlomba-lomba Berbuat Kebaikan" juga sama sekali tidak ada satu kalimat pun, yang menjadi berita, dan menunjukkan Presiden tahu insiden zakat Pasuruan...
Nah, mari kita lihat di dunia maya...
1. Berita pertama dari detik.com,
http://www.detiknews.com/read/2008/09/15/120532/1006302/10/buntut-bagi-uang-zakat-12-warga-tewas. ditayangkan via detik jam 12.05 siang
2. Berita ini kalau tidak salah yang ke 17 dari berita terkait pada hari yang sama..
http://www.detiknews.com/read/2008/09/15/171333/1006604/10/kapolri-datangi!-jangan-mengundang
Ini perkataan Kapolri, di Istana Negara, saat (akan) bertemu Presiden...jadi...kenapa Presiden diam...
3. Berita tentang kegiatan buka puasa presiden RI, dengan para duta besar, pimpinan media massa; cetak & elektronik, di Istana negara, http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2008/09/15/3476.html
berita ditayangkan pada pukul 19.31 WIB
4. Berita keempat, penyampaian rasa belasungkawa Presiden atas tragedi Pasuruan
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2008/09/16/3480.html
atau dengan kata lain, belasungkawa presiden, via media elektronik jauh lebih lambat dibandingkan reportase dari Media Cetak..Nah Lho...
Berikut beberapa asumsi...
1. Pada saat SBY buka puasa, boleh jadi informasi itu sudah sampai, karena sudah ada pertemuan Kapolri dengan Presiden...lain hal kalau Kapolri menyimpan info ini, maka, jelas ketidaksimpatian Presiden diakibatkan informasi yang "ditutup" oleh Kapolri dll
2. Secara ideal, istana Wi-Fi, gak mungkin dong kalah dengan Taman Monas, maka koneksi internet, adalah hal yang manusiawi...Maka info ini kalau sampai Presiden belum tahu....KETERLALUAN... Atau ia sudah tahu tapi tidak mau mengangkat simpati di Saat BUka Puasa, misal dengan mendoakan mereka yang wafat...Boleh jadi bagi Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, kehilangan 21 orang atau jiwa, dari 220 juta lebih rakyat Indonesia, bukanlah hal yang luar biasa.... (Tega ya...) Bagi presiden, kehilangan nyawa karena bencana alam yang tidak bisa diantisipasi oleh manusia (seperti Tsunami) dan kasus Pembagian Zakat di Pasuruan, mungkin dianggap sama. Pada bagian ini, yang menarik adalah (mudah-mudahan asumsi ini tidak ada) ...ya...semua orang akan meninggal juga tho...masalahnya cara dan waktu... bila ini pijakan berfikir...maka SELAMAT UNTUK KITA SEMUA...ternyata PRESIDEN KITA adalah PRIBADI YANG TANGGUH dan TIDAK PLIN-PLAN atau pun MERAGU untuk melihat RAKYAT-nya WAFAT...dengan apa pun cara dan penyebabnya....
3. Atau...Presiden kembali pada sikap dasarnya...peragu...Sesuatu yang sebenarnya gak masuk akal untuk dijadikan alasan, sebab kehilangan nyawa 21 orang ini, terkait erat dengan kemiskinan, sesuatu yang dibangga-banggakan oleh SBY-JK, dapat dikurangi pada masa pemerintahan sekarang...
4. Belasungkawa Presiden, jauh tertinggal dibandingkan media massa cetak,hal ini menunjukkan, PRESIDEN menganggap HAL INI SEPELE...bahkan, maaf, Ia menunjukkan PERNYATAAN BELASUNGKAWA boleh jadi bukan dari lubuk hati-nya, melainkan karena "TEKANAN BERITA dan IA JADI SERBA SALAH"
Entah...mana yang benar...tentu KEHILANGAN 21 NYAWA tidak Mudah, dan Bagi PRESIDEN adalah HAK DAN TANGGUNGJAWAB dia untuk MENJELASKAN...
IDE AKHIRNYA SEDERHANA...mana bukti "pengurangan jumlah masyarakat miskin di Indonesia yang dapat dikatakan signifikan padahal terjadi kelesuan ekonomi GLOBAL"
Maka...SBY...kalau ANDA INGIN JAWAB...ANDA KEREN....kenapa KEREN...karena sudah "kepathil" baru Anda angkat bicara
Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun
Semoga siapa pun yang wafat, karena kemiskinan menjerat
dan upaya untuk berubah telah dikerjakan
niat dan laku baik telah dijalankan
semoga SURGA-NYA bersama ANDA sekalian
Bagi kerabat, ujian ini nyata, bagi masyarakat, realitas ini nyata
mari membangun diri kita...kebersamaan, meyakini adanya kebutuhan saling tolong menolong....Go TO HELL with PEMERINTAH dan PARA BAJINGAN yang berseragam...
Mari...hidup Anda...kita ditangan kita masing-masing...INgat...SIAPUN PRESIDENnya, ia tidakmemikirkan RAKYAT...Ia memikirkan NEGARA...karena IA DIGAJI OLEH NEGARA......masalah uang itu hasil PAJAK (yang juga berasal dari keringat kita)...tho ia juga pembayar pajak....
JADI PILIHAN DI TANGAN ANDA...Adalah KEBODOHAN yang MENGERIKAN, mengharapkan SBY, PEMERINTAH dan aparaturnya MENANGGULANGI KEMISKINAN...ingat..mereka manusia biasa seperti kita...dan Ia butuh UANG juga seperti KITA...
KALIMAT KUNCI :
PRESIDEN MEMIKIRKAN NEGARA, KARENA NEGARA YANG MENGGAJINYA... BUKAN KITA (jangan bicara ideal, karena ideal adalah utopia bagi kita saat ini)
Selasa, 16 September 2008
Ahmadiyyah (II) ; Keraguan SBY???
Lalu...apa yang akan kita dapati diakhir...????....menertawakan SBY (O, oo kamu tidak tegas, punya senjata, tak bisa pakai...O...o, kamu ketahuan, kekurangan uang untuk masa depan/2009) ...menertawakan rekan-rekan Ahmadiyyah (secara kecut) karena ternyata mereka dapat ditunggangi kepentingan politisi, atau malah menertawakan diri saya sendiri karena memiliki keimanan dan wawasan keagamaan pas-pasan...jawabannya akan ditentukan oleh waktu..
Wallahu A'lam Bisshowwab
Minggu, 14 September 2008
Tentang Ahmadiyyah...(1)
Kepada Saudaraku Sebangsa dan Se-Tanah Air
Yang Kebetulan Berasal dari Ahmadiyyah
Kembali, mengingat adalah hak individu untuk memilih agama atau keyakinan masing-masing, maka mohon dihargai juga keyakinan umat Islam (termasuk saya yang muallaf), yang meyakini bahwa Iman kepada Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terakhir adalah hal yang final…
Secara keuangan, golongan Anda telah mandiri, bahkan memiliki jaringan TV satelit sendiri, lalu kenapa masih ragu memproklamasikan diri Anda sendiri, atau Anda telah kehilangan diri Anda…
Terima Kasih
William
Bagi rekan-rekan Ahmadiyyah dan atau Non Ahmadiyyah yang berkeberatan dengan tulisan ini, dapat langsung menghubungi saya ke alamat di bawah ini :
Email :
ahmadiyyahagamabaru.kenapatakut@yahoo.co.uk
Jumat, 12 September 2008
Serupa Tapi Tak Sama...SBY - SUHARTO (1) Tata Niaga
1. Padi Supertoy HL2 atau H2L yang jelas Heru LeLono, lengkap dengan pembakaran padi kopongnya
2. Heboh pembebasan gula rafinasi ke pasar akhir atau konsumen langsung, lengkap dengan pembuangan gula di daerah Jawa Timur (Madiun?)
Pada zaman dahulu kala... (SUHARTO)
1. Gudang cengkeh di beberapa daerah di Indonesia, dibakar oleh para petani cengkeh (seperti di Buleleng, Temanggung;sayangnya saat itu belum ada internet dan media dikontrol pemerintah).. karena kebijakan Tataniaga Cengkeh oleh BPPC (ala Tommy Soeharto), sekitar tahun 90-an awal.
2. Petani jeruk di Pontianak membuang jeruk mereka ke laut karena jeruk tidak dapat dikirim ke Jawa, karena pengiriman semua dikuasai oleh (maaf, lagi-lagi Tommy)...Harga jeruk pontianak jatuh..antara 93-96...
Mari kita telaah dengan sederhana (sekalipun tidak seksama)
Pada tataran SUHARTO, "kelepasan" ditengarai berdasarkan "kasih sayang" yang berlebihan terhadap Hutomo Mandala Putra...yang sebagai anak bungsu, dianggap anak emas...Jadinya, apa yang ia inginkan dikabulkan oleh Suharto, ayahanda biologisnya...
Maka...seandainya ada anak petani dan keturunan petani cengkeh, yang tiba-tiba, tanpa sengaja melampiaskan dendam kepada Tommy Soeharto, saya rasa wajar dan bijaksana untuk kita menerimanya... Bayangkan, dalam hitungan sebagai DOP masih bisa membunuh...gonta-ganti perempuan...keren kan...tapi siapa ya... yang mau jadi martirnya..
Begitu juga pada Mobil Nasional, atau Jeruk Pontianak, semua karena "kasih sayang" maka lihatlah...kasih sayang tidak hanya dapat membesarkan jiwa seseorang...tapi juga "menewaskan atau minimal mencederai" ratusan atau puluhan ribu orang lain...
Itu jaman dahulu.../harto (baca : persetan) dengan itu semua... maka sebaiknya kita ingat, bahwa sejarah akan berulang... Pemilik kekuasaan, dalam konteks indonesia akhir-akhir ini...lebih dekat ke tiran, bukan pengayom..
Mari cermati kiprah SBY
Padi Supertoy, buatan Touyong yang (mungkin) dibiayai atau disponsori oleh Heru Lelono (Komisaris PT SHI), ternyata merugikan para petani...
Bayangkan...para petani dijadikan kelinci percobaan untuk bibit yang sebenarnya biasa-biasa saja... Mereka yang lemah (bahkan kabarnya karena ditekan Bupati Purworejo...ya bisa apa...?), dan cenderung bodoh (maaf) dijadikan kelinci...
Parahnya lagi...ternyata S3 SBY di ekonomi pertanian IPB (?) Ha...ha...ha...Rupanya ia mempelajari pertanian untuk "memanfaatkan (maaf) kebodohan para petani Indonesia....Agar rapi...ya Heru Lelono jadi bumper.... Jelas...kata-kata "I am not scientist, myself = I am (to be honest) a devilish scientist"..hiks
Itu dari Supertoy
Nah Gula Rafinasi (refinery) dari Luar, bisa masuk ke pasar rakyat...entah siapa yang salah (Bu Marie Elka dan Anton Apriantono...ada pendapat?)
Entah siapa yang mendapat keuntungan...di TV, terakhir ada penyegelan gudang berisi puluhan ribu ton gula senilai triliunan...ha...ha...ha...ongkos politik 2009 (baca : tabungan)
Tentu, persamaannya adalah pada kasih sayang... SUHARTO menampilkan kasih sayang kepada anaknya secara berlebihan...dan maaf SBY menampilkan kasih sayang kepada bangsa Indonesia....bahwa program kerjanya belum dapat ia selesaikan semua... butuh satu kali masa lagi...serta ONGKOS POLITIK YANG TRILIUNAN..Boleh dong nabung sedikit demi sedikit (maaf, tertawa tawar, senyum kecut...; o, o, kamu ketahuan.........)
Masalahnya...Kasih Sayang mereka berdua, mencelakakan lebih banyak orang dibandingkan menguntungkan segelintir orang....tapi apa lacur...SAH tho...
Perbedaannya hanya pilihan subyek tindakan, tapi substansinya relatif sama...kekayaan untuk pihak terdekat jauh lebih dibutuhkan dibandingkan mensejahterakan masyarakat...
Jadi kenapa tidak pilih Tommy Soeharto untuk jadi Presiden 2009...Lebih jujur dibandingkan SBY...serigala adalah serigala...dan maaf, bukan serigala berbulu domba....
Bagi keduanya...masyarakat Indonesia hanya-lah obyek...maka perlukah kita pemimpin untuk negeri ini? Masih, percaya sama SBY?...ha...ha...ha...
DISCLAIMER : Semua Nama, Alamat, Tempat, Kejadian, atau Apapun yang tertulis dalam tulisan ini semata-mata hanya untuk tulisan ini. Terjadinya persinggungan nama, alamat, tempat, kejadian atau apapun yang tertulis dalam tulisan ini dengan kejadian di dunia nyata adalah hal yang tidak disengaja. Tulisan ini dibuat semata-mata untuk memberdayakan proses pembelajaran membaca, baik secara bahasa maupun sastra ; aliran bebas tak beraturan. Kritik dan Lelucon yang hadir, semata-mata guna memberdayakan diri kita untuk lebih dapat melihat kenyataan sebagai kenyataan. Amin. Tulisan ini dapat dikutip, oleh siapa pun juga, di mana pun juga, secara bebas, seluas-luasnya, demi kepentingan terselenggaranya proses pembelajaran membaca secara benar di dunia ini, dengan mencantumkan alamat blog ini sebagai bentuk apresiasi alamiah atas ide penulis.
Apresiasi dari pembaca baik berupa kritik, cacian, dorongan, keberatan atau apapun juga dapat dilayangkan ke ganggang.birulaut@gmail.com