Jumat, 12 September 2008

Serupa Tapi Tak Sama...SBY - SUHARTO (1) Tata Niaga

Akhir-akhir kita dibombardir dengan berita mencengangkan...(zaman SBY)

1. Padi Supertoy HL2 atau H2L yang jelas Heru LeLono, lengkap dengan pembakaran padi kopongnya
2. Heboh pembebasan gula rafinasi ke pasar akhir atau konsumen langsung, lengkap dengan pembuangan gula di daerah Jawa Timur (Madiun?)


Pada zaman dahulu kala... (SUHARTO)

1. Gudang cengkeh di beberapa daerah di Indonesia, dibakar oleh para petani cengkeh (seperti di Buleleng, Temanggung;sayangnya saat itu belum ada internet dan media dikontrol pemerintah).. karena kebijakan Tataniaga Cengkeh oleh BPPC (ala Tommy Soeharto), sekitar tahun 90-an awal.
2. Petani jeruk di Pontianak membuang jeruk mereka ke laut karena jeruk tidak dapat dikirim ke Jawa, karena pengiriman semua dikuasai oleh (maaf, lagi-lagi Tommy)...Harga jeruk pontianak jatuh..antara 93-96...



Mari kita telaah dengan sederhana (sekalipun tidak seksama)


Pada tataran SUHARTO, "kelepasan" ditengarai berdasarkan "kasih sayang" yang berlebihan terhadap Hutomo Mandala Putra...yang sebagai anak bungsu, dianggap anak emas...Jadinya, apa yang ia inginkan dikabulkan oleh Suharto, ayahanda biologisnya...

Maka...seandainya ada anak petani dan keturunan petani cengkeh, yang tiba-tiba, tanpa sengaja melampiaskan dendam kepada Tommy Soeharto, saya rasa wajar dan bijaksana untuk kita menerimanya... Bayangkan, dalam hitungan sebagai DOP masih bisa membunuh...gonta-ganti perempuan...keren kan...tapi siapa ya... yang mau jadi martirnya..


Begitu juga pada Mobil Nasional, atau Jeruk Pontianak, semua karena "kasih sayang" maka lihatlah...kasih sayang tidak hanya dapat membesarkan jiwa seseorang...tapi juga "menewaskan atau minimal mencederai" ratusan atau puluhan ribu orang lain...

Itu jaman dahulu.../harto (baca : persetan) dengan itu semua... maka sebaiknya kita ingat, bahwa sejarah akan berulang... Pemilik kekuasaan, dalam konteks indonesia akhir-akhir ini...lebih dekat ke tiran, bukan pengayom..

Mari cermati kiprah SBY

Padi Supertoy, buatan Touyong yang (mungkin) dibiayai atau disponsori oleh Heru Lelono (Komisaris PT SHI), ternyata merugikan para petani...

Bayangkan...para petani dijadikan kelinci percobaan untuk bibit yang sebenarnya biasa-biasa saja... Mereka yang lemah (bahkan kabarnya karena ditekan Bupati Purworejo...ya bisa apa...?), dan cenderung bodoh (maaf) dijadikan kelinci...

Parahnya lagi...ternyata S3 SBY di ekonomi pertanian IPB (?) Ha...ha...ha...Rupanya ia mempelajari pertanian untuk "memanfaatkan (maaf) kebodohan para petani Indonesia....Agar rapi...ya Heru Lelono jadi bumper.... Jelas...kata-kata "I am not scientist, myself = I am (to be honest) a devilish scientist"..hiks


Itu dari Supertoy

Nah Gula Rafinasi (refinery) dari Luar, bisa masuk ke pasar rakyat...entah siapa yang salah (Bu Marie Elka dan Anton Apriantono...ada pendapat?)

Entah siapa yang mendapat keuntungan...di TV, terakhir ada penyegelan gudang berisi puluhan ribu ton gula senilai triliunan...ha...ha...ha...ongkos politik 2009 (baca : tabungan)

Tentu, persamaannya adalah pada kasih sayang... SUHARTO menampilkan kasih sayang kepada anaknya secara berlebihan...dan maaf SBY menampilkan kasih sayang kepada bangsa Indonesia....bahwa program kerjanya belum dapat ia selesaikan semua... butuh satu kali masa lagi...serta ONGKOS POLITIK YANG TRILIUNAN..Boleh dong nabung sedikit demi sedikit (maaf, tertawa tawar, senyum kecut...; o, o, kamu ketahuan.........)


Masalahnya...Kasih Sayang mereka berdua, mencelakakan lebih banyak orang dibandingkan menguntungkan segelintir orang....tapi apa lacur...SAH tho...


Perbedaannya hanya pilihan subyek tindakan, tapi substansinya relatif sama...kekayaan untuk pihak terdekat jauh lebih dibutuhkan dibandingkan mensejahterakan masyarakat...

Jadi kenapa tidak pilih Tommy Soeharto untuk jadi Presiden 2009...Lebih jujur dibandingkan SBY...serigala adalah serigala...dan maaf, bukan serigala berbulu domba....

Bagi keduanya...masyarakat Indonesia hanya-lah obyek...maka perlukah kita pemimpin untuk negeri ini? Masih, percaya sama SBY?...ha...ha...ha...


DISCLAIMER : Semua Nama, Alamat, Tempat, Kejadian, atau Apapun yang tertulis dalam tulisan ini semata-mata hanya untuk tulisan ini. Terjadinya persinggungan nama, alamat, tempat, kejadian atau apapun yang tertulis dalam tulisan ini dengan kejadian di dunia nyata adalah hal yang tidak disengaja. Tulisan ini dibuat semata-mata untuk memberdayakan proses pembelajaran membaca, baik secara bahasa maupun sastra ; aliran bebas tak beraturan. Kritik dan Lelucon yang hadir, semata-mata guna memberdayakan diri kita untuk lebih dapat melihat kenyataan sebagai kenyataan. Amin. Tulisan ini dapat dikutip, oleh siapa pun juga, di mana pun juga, secara bebas, seluas-luasnya, demi kepentingan terselenggaranya proses pembelajaran membaca secara benar di dunia ini, dengan mencantumkan alamat blog ini sebagai bentuk apresiasi alamiah atas ide penulis.
Apresiasi dari pembaca baik berupa kritik, cacian, dorongan, keberatan atau apapun juga dapat dilayangkan ke ganggang.birulaut@gmail.com



Tidak ada komentar: