Senin, 09 Juni 2008

Pengakuan Bersahaja

PERNYATAAN KEPRIHATINAN DAN PERMOHONAN MAAF


Saudara-saudaraku, baik muslim maupun non muslim, perkenankan kami, mewakili PKS untuk menyampaikan pernyataan keprihatinan kami dan permohonan maaf.


Beberapa hari lalu, calon pasangan Gubernur yang kami dukung beserta PD, yaitu SS, bersama pasangannya, telah ditetapkan sebagai tersangka pada salah satu kasus korupsi di Jawa Tengah.

Sejujurnya, tidak ada yang lebih baik untuk kami utarakan, selain mengakui beberapa hal di bawah ini, yaitu :


1. Mengenai SS, hal itu merupakan salah satu kebijakan partai kami, sebagaimana yang telah kami lakukan di DKI, Tangerang, Banten,dll, yaitu membahasakan politik sebagai biaya dari membangun masyarakat madani. Tentu, sebagai partai yang berwawasan bahwa politik kebangsaan, mustahil kami biaya menjanjikan adanya perubahan wawasan kebangasaan apalagi masyarakat madani, tanpa adanya pembiayaan…ya tha? Tentu, Anda tahu kan berapa kekayaan SS, dan bisa donk mengira-ngira, berapa ia kami minta...????


2. Percayalah, uang yang kami dapatkan, akan kami gunakan untuk kepentingan masyarakat banyak, tapi, maaf sebelumnya, sebagaimana saran dari salah seorang dai yang sempat terkenal, berbuat kebaikan harus dimulai dari diri sendiri, maka kami tegaskan, kami harus mensejahterakan kader,penjabat partai, pimpinan partai baru yang lain-lain…ya tha?


3. Kalau boleh melakukan pengakuan, bagi partai kami, menjerumuskan orang-orang dengan cara-cara bermartabat, adalah pilihan yang tidak dapat kami hindari (harus kami pilih), gampangnya, mungkin saudara-saudara masih ingat, ketika kami menjelaskan kepada masyarakat banyak…bahwa kami berhasil menyelamatkan uang negara (Kampanye Pemilu 2004) sejak tahun 1999. Padahal apa yang bisa kami banggakan dengan kata penyelamatan, karena uang tersebut memang bukan hak kami… Tapi ya sudahlah, secara kebetulan kebanyakan masyarakat Indonesia pada saat itu masih buta politik (kalau tidak bisa dikatakan bodoh)…dan ini adalah peluang, dari zaman baheula, sudah ada ujar-ujar yang mengatakan “Kesempatan tidak akan berulang kedua kali” dan sebagai kalangan yang cukup berpendidikan…adalah bodoh kalau kami tidak memanfaatkan peluang tersebut…


4. Bahkan, kami tidak segan-segan menumpulkan rasa ingin tahu (kalau di kalangan luar dikenal dengan sikap kritis), yaitu dengan jalan hanya memberikan pengajian berdasarkan tataran level yang kami buat, persetan apakah dia pandai atau tidak, kesepakatan kami adalah kami yang menentukan…Banyak hal yang membuat kami “ngeri” untuk menghidupkan “kritis” di tempat kami…sengaja kami buat anggota sebagai “kerbau…maaf…manusia yang kami cucuk hidupinya”.hiks…sekali lagi maaf, ini semata-mata kebijakan partai….


5. Kami juga harus mengakui, kami merekrut kader yang sebenarnya atau kebanyakan dari orang yang “keder”. Kami bersama beberapa kader yang telah berhasil kami bentuk (baca; cuci otak) Insya Allah, tahu bagaimana membendakan antara orang pandai tapi miskin ilmu agama, dengan orang pandai yang haus; tapi tidak tahu dari mana harus mencari ilmu agama, serta orang yang tahu agama dan memahami bahwa kritis itu “tuntutan Ketuhanan”. Untuk manusia jenis satu dan dua, itu kami pilih (baca; mangsa) untuk yang ketiga, kami harus hindari.


6. Terakhir, kami harus kabarkan berita baik, bahwa saat ini, kami telah merambah otak-otak insan muda Indonesia, apabila pada satu dekade lalu kami mulai dari SMA, maka kini kami telah menyusupkan faham kami sejak dini, minimal dari TK pengenalan, SD pewarnaan, dan SMP pengikutsertaan… Terus terang, kami belajar banyak dari pemerintah, yang mulai berkonsentrasi kepada Pendidikan Anak Usia Dini…jadi kami gak salah donk!!! Kami percaya…apabila dari kecil mereka kami tanamkan nilai-nilai kekamian, maka ketika mereka beranjak dewasa, mereka memiliki ketetapan hati untuk berpolitik, sekalipun harus bertarung ( baca;membangkang ) kedua orang tua mereka masing-masing. Ini mudah, karena apa yang kami ajarkan akan kami “kemas” dengan nuansa keagamaan. (Maaf, jangan dikira kami tidak punya agama lho!)


7. Pernyataan keprihatinan ini, harus kami tutup; bahwa kami prihatin, terpaksa harus “membuka” isi perut kami dengan cara yang lugu (tunggu ketahuan; baru keluar pengakuan). Permohonan maaf, kami luncurkan semata-mata, untuk menegaskan kepada masyarakat luas, bahwa, maaf, sementara ini, kami harus mensejahterakan diri kami, baru bisa berfikir untuk diri kami…kalau kedua hal tersebut sudah kami dapatkan..kalau ada kesempatan…kami akan mencoba memikirkan kisanak dan nisanak. Sejatinya…agar saudara-saudara juga ikut kami pikirkan; cara yang paling mudah adalah bergabung dengan kami, menyediakan hidung untuk kami cucuk.


O,ya, PKS adalah Partai Kerabat Setan, bukan yang lain, dan kami tidak bertanggungjawab, apabila ada yang terpeleset, atau memelesetkan PKS dengan kepanjangan lain.



Salam Sejahtera


Pemerintah (Ini menunjukkan kami hanya bisa “memerintah” dan tiap memerintah tidak berarti kami melakukan proses yang bernama “berfikir”) PKS

a/n Orang Pertama di PKS (lihat, selain kami, berarti selama ini yang bergabung di PKS adalah Setan)


TS
(5h1t 0f 7h3 D3v1l)

PS.
Agar anda tidak bingung, kenapa kami beraliansi dengan PD, kebetulan PD adalah kepanjangan dari Partai Dedemit, terima kasih.



DISCLAIMER : Semua Nama, Alamat, Tempat, Kejadian, atau Apapun yang tertulis dalam tulisan ini semata-mata hanya untuk tulisan ini. Terjadinya persinggungan nama, alamat, tempat, kejadian atau apapun yang tertulis dalam tulisan ini dengan kejadian di dunia nyata adalah hal yang tidak disengaja. Tulisan ini dibuat semata-mata untuk memberdayakan proses pembelajaran membaca, baik secara bahasa maupun sastra ; aliran bebas tak beraturan. Kritik dan Lelucon yang hadir, semata-mata guna memberdayakan diri kita untuk lebih dapat melihat kenyataan sebagai kenyataan. Amin. Tulisan ini dapat dikutip, oleh siapa pun juga, di mana pun juga, secara bebas, seluas-luasnya, demi kepentingan terselenggaranya proses pembelajaran membaca secara benar di dunia ini, dengan mencantumkan alamat blog ini sebagai bentuk apresiasi alamiah atas ide penulis. Apresiasi dari pembaca baik berupa kritik, cacian, dorongan, keberatan atau apapun juga dapat dilayangkan ke ganggang.birulaut@gmail.com

Tidak ada komentar: